- Monitoring pelaksanaan Ujian Kompetensi Kejuruan (UJK) pada BLK Solok
- Kunjungan Tim Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi
- Pembukaan pelatihan Cabinet Making MTU di Nagari Bukik Kandung
- PenutupanPelatihan Elektonika di Lapas Kelas IIB Solok
- Rapat Pengukuhan Skill Develompment Centre (SDC) dan Workplace
- Deklarasi Netralitas ASN dilingkungan Pemkab Solok
- Bupati Solok H.Gusmal, SE, MM Membuka Secara Resmi Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
- Rapat Konsolidasi Skill Development Center
- Pembukaan Pelatihan Program Elektronika Lapas Kelas II B Solok
- Penutupan Pelatihan Pertukang Kayu di Lapas kelas II b Solok
Potensi Investasi Pertanian
A. Tanaman Pangan
1. PADI
Padi merupakan komoditi unggulan tanaman pangan di Kabupaten Solok. Produksi padi di Kabupaten Solok tidak hanya mencukupi untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Solok tetapi juga sebagai pemasok utama untuk kebutuhan di Sumatera Barat sampai ke Provinsi Jambi dan Riau yang dikenal dengan " Beras Solok ". Sentra produksi padi di Kabupaten Solok yaitu berada di Kecamatan Gunung Talang. BUkit Sundi, Kubung, Lembang Jaya dan X Koto Singkarak.
KENTANG
Kabupaten Solok merupakan kawasan sayuran di Sumatera Barat dengan kentang sebagai komodity unggulan. Sebagai Komodity unggulan penanaman kentang sesuai dengan kecocokan agrokimat sangat cocok ditanam dikecamatan Lembah Gumanti. Perkembangan produksi kentang paling banyak di Kecamatan Lembah Gumanti dengan total produksi tahun 2018 sebanyak 20.223,8 Ton atau sebesar 71.08 % dari keseluruhan produksi kentang di kabupaten solok sebesar 28.450,4 Ton. secara keseluruhan produksi kenfang fahun 2018 mengalami penurunan 3,38 % dibanding fahun 2017 hal ini disebabkan kesulitan petani untuk mendapaika benih kentang dan mahalinya harga benih kentang sehingga petani alih komodity ketanaman bawang merah.
BUAH-BUAHAN
MARKISA
Markisa merupakan komudity unggulan buah-buahan Kabupaten Solok. Markisa merupakan tanaman spesifnik khus di Kabupaten Solok karena tidak dijumpai dikabupaten lain d Sumatera Barat. Produksi tersebar di enam kecamatan dengan kecamatan terbesar memproduksi markisa adalah kecamatan Lembah Gumanti yaitu (98 %).